smpn1trangkil.sch.id - Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja
dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
sumber daya manusia.
Salah satu usaha
meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di
sekolah. Di dalam proses pembelajaran seharusnya
aktivitas belajar siswa rata-rata baik/ tidak ada yang kurang/ malas sehingga hasil belajar siswa juga di atas KKM
(75) dan ketuntasan klasikal lebih dari atau sama dengan 75%.
Namun fakta di
sekolah menunjukkan sebaliknya. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan
permasalahan di kelas VIII D yaitu aktivitas dan hasil belajar IPA yang masih
rendah. Kategori nilai/ predikat aktivitas siswa VIII D yang baik hanya 12,5%, sangat
baik tidak ada, bahkan 53% termasuk kategori kurang.
Rata-rata nilai ulangan
harian IPA yang diperoleh siswa kelas
VIII D adalah 62 dibawah KKM yaitu 75. Hasil belajar IPA siswa kelas VIII D belum mencapai
ketuntasan klasikal karena siswa yang mencapai nilai KKM kurang dari 75 %.
Mengingat
adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan tersebut diatas, maka perlu ditindaklanjuti
dengan melakukan suatu penelitian tindakan kelas menggunakan model Pembelajaran
Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division).
Pembelajaran Kooperatif merupakan strategi pembelajaran
yang menitikberatkan pada pengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan
akademik yang berbeda kedalam kelompok-kelompok kecil.
Metode pembelajaran ini
dapat diartikan sebagai srategi pembelajaran yang terstruktur. Siswa diajarkan
keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalam
kelompoknya, seperti menjelaskan kepada siswa lain, menghargai pendapat teman,
berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lebih lemah, dan
sebagainya (Hindarto et al. 2007).
Pembelajaran koooperatif
tipe STAD merupakan salah
satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa
yang heterogen. Menurut Slavin yang dikutip Trianto
(2007) menyatakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa
dikelompokkan dalam kelompok belajar yang beranggotakan empat atau lima orang
siswa secara heterogen yang
berasal dari berbagai suku, sehingga tiap kelompok
memiliki anggota yang berprestasi tinggi,sedang dan rendah.
Sardiman
(2006) mendifinisikan Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan siswa yang
dilakukan selama proses mengajar berlangsung, baik aktivits yang besifat
fisik/jasmani/rohani.
Aktivitas siswa
dapat berupa aktivitas visual seperti membaca, melihat gambar, mengamati
eksperimen, demontrasi, melihat orang bekerja; aktivitas oral seperti
mengemukakan pendapat, menghubungkan kejadian, bertanya dan berdiskusi;
aktivitas mendengar seperti mendengarkan dalam diskusi, mendengarkan pecakapan;
aktivitas menulis seperti menulis laporan, menulis cerita dan menulis kejadian;
aktivitas mental seperti merenung, mengingat memecahkan masalah dan analisis;
serta aktivitas emosional seperti minat, berani dan tenang.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar (Anni et al. 2007). Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada pada yang di pelajari oleh
pembelajar. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di sekolah merupakan tujuan dari kegiatan
belajarnya.
Penelitian
ini dilaksanakan pada semester
genap Tahun Pelajaran 2018/2019 dimulai bulan Januari
s.d. bulan April
2019. Subjek
penelitian ini adalah siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Trangkil semester genap tahun pelajaran 2018/2019,
dengan jumlah peserta sebanyak 32 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16
siswa perempuan.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Team Achievement Division) mempunyai beberapa karakteristik
langkah-langkah, sebagai berikut : 1) Menyampaikan materi pelajaran, 2) Membagi
siswa dalam kelompok beranggotakan 4 siswa, 3) Menjelaskan langkah-langkah kerja kelompok,
4) Membimbing siswa dalam kerja kelompok, 5) Menugasi siswa melaporkan hasil
kerja kelompok, dan 6) Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.
Hasil penelitian pada pra siklus diperoleh jumlah
siswa yang aktivitas belajar kategori baik atau lebih sebesar 12,5
%, rata-rata nilai hasil belajar 62 dengan ketuntasan belajar 28%. Pada siklus 1 diperoleh jumlah siswa yang aktivitas
belajar kategori baik atau lebih sebesar 35
%, rata-rata nilai hasil belajar 75 dengan ketuntasan belajar 75%.
Pada siklus 2 diperoleh jumlah siswa yang aktivitas belajar
kategori baik atau lebih sebesar 77%, rata-rata nilai
hasil belajar 80 dengan ketuntasan belajar 88%.
Berdasar hasil
penelitian diperoleh kesimpulan bahwa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Penulis:
Rustanto,
S.Pd. Fis
Guru
IPA – SMP Negeri 1 Trangkil