smp1trangkil.sch.id - Selain ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan dan kecerdasan, hal
penting yang perlu ditanamkan sebagai bekal menghadapi kehidupan
nyata bagi para pelajar adalah pendidikan karakter.
Menurut
Doni Kusumah dalam bukunya Pendidikan Karakter (3:5),
Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di
dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik di-peruntukkan
bagi generasi selanjutnya.
Tujuan
pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri
individu secara terus-menerus dan melatih ke-mampuan diri demi
menuju kearah hidup yang lebih baik. Mengapa pendidikan karakter itu
penting?
Setidaknya
ada lima manfaat yang bisa pelajar dapatkan dengan memberikan muatan
unsur pendidikan karakter dianta-ranya Membentuk karakter diri,
Mengetahui peluang dan bahaya lingkungan, Mel-atih mental dan moral,
Baik dalam mengambil keputusan dan bertanggung jawab serta memupuk
sikap Disiplin dalam kehidupan seharihari.
Namun,
usaha memberikan unsur positif pendidikan karakter tidak semudah yang
dibayangkan tatkala pelaksa-naan program kegiatan be-lajar harus
dilakukan secara daring semenjak kebijakan sekolah dari rumah
diberlakukan oleh pemerintah.
Bukan
tanpa alasan, penerapan kebijakan ini merupakan wujud antiasipasi
dan kepedulian pemerintah agar penyebaran virus co-vid-19 bisa
segera diputus. Pelajar dengan usia yang muda memang disebut-sebut
lebih tahan terhadap dampak virus corona, namun dikha-watirkan bisa
menjadi carrier untuk anggota keluarga lain yang lebih rentan
seperti orang tua dan lanjut usia.
Dengan
tantangan di atas, bukan berarti pendi-dikan karakter tidak
bisa dilalukan selama proses pen-didikan daring, mengingat
pentingnya nilai-nilai yang bisa ditanamkan dengan kre-atifitas para
guru pendidikan karakter pada siswa tetap bisa dilkukan bahkan
ketika proses belajar mengajar dilakukan secara daring.
Beberapa contoh pener-apan pendidikan karakter selama kegiatan belajar mengajar online yang di-laksanakan di SMP Negeri 1 Trangkil kabupaten Pati
misalnya, (1) sebelum pelajaran dimulai guru membimbing peserta
didik untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing,
hal ini dilakukan untuk menanamkan nilai religius pada siswa.
Berikutnya, (2) pengajar menyapa dan bertanya kabar peserta didik untuk memberi contoh penerapan rasa kepedulian sesama pelajar.
(3) Untuk poin disiplin
bisa disisipkan dengan menekankan kehadiran siswa dalam setiap
kegiatan belajar, ketepatan saat mengumpulkan tugas dan mengerjakan
soal ulangan.
Walau antar siswa dan guru tidak saling bertatap muka, (4) aspek kerjasama
juga masih bisa disampaikan misalnya dengan membuat tugas dengan
sistem kelompok, dengan membentuk kelompok kecil beranggotakan
dua hingga 3 siswa, secara alami kerjasama antar siswa akan terpupuk
dengan sendirinya.
(5) Kejujuran juga
patut ditekankan, aspek pendidikan karakter yang satu ini bisa
ditanamkan tatkala peserta didik diberikan tugas, lebih baik
mendapatkan nilai sesuai kemamuan daripada mengejar nilai bagus namun
dilakukan dengan mencontek.
Dengan
kejujuran dan hasil sesuai kemampuan, pengajar bisa memetakan
kemampuan siswa dan merumuskan cara terbaik agar siswa bisa
memahami dan memenuhi standar pe-nilaian.
Sebagai
penutup, mengingat pentingnya manfaat pendidikan karakter pada
siswa, semestinya perubahan metode pembelajaran dari tatap muka
menjadi daring sesuai Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coro-navirus Disease
(Covid-19) tentang belajar dari rumah tidak membuat hilang aspek
pendidikan karakter tersebut.
Kreatifitas
guru dan pen-gajar menjadi kunci dalam penerapkan unsur pendidikan
karakter selama pelaksanaan proses belajar mengajar dari rumah.
Penulis:
Guru PPKn SMP Negeri 1 Trangkil Kabupaten Pati
**Artikel ini telah terbit versi cetak di e paper koran Jateng Pos