smpn1trangkil.sch.id - Halo teman-teman SMP Ketanen apa kabar? berjumpa lagi dengan konten dari ekskul Mading Kreatif Spensatra. Kita sebagai warga kecamatan trangkil kabupaten pati yang sudah hidup puluhan tahun apakah sudah kenal dengan seluk beluk kecamatan kita ini? yuk kenal lebih dekat dengan kecamatan kebanggaan kita.
Trangkil adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Trangkil merupakan hasil pemekaran dari kecamatan Wedarijaksa. Kecamatan ini beribu kota di desa Trangkil.
Kita mulai dengan kondisi Geografi
Kecamatan Trangkil terletak lebih kurang 11 km ke arah utara kota Pati. Terletak di ketinggian antara 1-36 meter dpl, wilayah kecamatan Trangkil terdiri dari tanah Regasol, Latosol dan sebagian lagi berjenis Red yellow mediteran.
Dengan luas wilayah seluas 4.284 ha yang terdiri atas lahan persawahan seluas 1.035 dan lahan bukan sawah seluas 3.249. Dengan luas wilayah ini, kecamatan Trangkil merupakan kecamatan dengan wilayah tersempit ketiga di Kabupaten Pati setelah kecamatan pati dan kecamatan Wedarijaksa.
Berikutnya Budaya dan Tempat Bersejarah Kecamatan Trangkil
Untuk tempat bersejarah di Desa ini, yaitu Sumur Gemuling dan Pabrik Gula peninggalan Belanda.
Di Desa ini Terdapat tradisi saat pabrik gula mengadakan giling, tradisi ini dinamakan Ngantingi, tradisi lainnya adalah Takbiran (Arakan Mainan keliling pada saat Malam takbir Idul Fitri) dan juga tradisi Bersih desa yang dilakukan dengan mengadakan acara bancakan dan kegiatan lainnya.
Di Desa ini Terdapat tradisi saat pabrik gula mengadakan giling, tradisi ini dinamakan Ngantingi, tradisi lainnya adalah Takbiran (Arakan Mainan keliling pada saat Malam takbir Idul Fitri) dan juga tradisi Bersih desa yang dilakukan dengan mengadakan acara bancakan dan kegiatan lainnya.
Tahu gak sih di Kecamatan Trangkil ada 16 Desa.
Secara administratif, kecamatan trangki, memiliki 16 desa yang terbagi ke dalam 60 Rukun Warga (RW) dan 375 Rukun Tetangga (RW).
Desa-desa tersebut adalah:
Desa-desa tersebut adalah:
- Asempapan
- Sambilawang
- Guyangan
- Kadilangu
- Kajar
- Karanglegi
- Karangwage
- Kertomulyo
- Ketanen
- Krandan
- Mojoagung
- Pasucen
- Rejoagung
- Tegalharjo
- Tlutup
- Trangkil
Sedangkan Demografi Kecamatan Trangkil
Penduduk kecamatan Trangkil berjumlah 60.335 jiwa (pada tahun 2006) dengan komposisi 29.805 jiwa laki-laki dan sisanya 30.530 jiwa perempuan.
Sebagian besar penduduk kecamatan Trangkil berprofesi sebagai petani dengan komoditas utama padi, tebu, palawija dan tanaman buah.
Dalam bidang ekonomi, masyarakat kecamatan Trangkil memiliki 2 buah pasar tradisional yang salah satunya terletak di pusat kota kecamatan.
Sebagian besar penduduk kecamatan Trangkil berprofesi sebagai petani dengan komoditas utama padi, tebu, palawija dan tanaman buah.
Dalam bidang ekonomi, masyarakat kecamatan Trangkil memiliki 2 buah pasar tradisional yang salah satunya terletak di pusat kota kecamatan.
Di kecamatan Trangkil terdapat berbagai lembaga pendidikan formal yang meliputi: SD sebanyak 28 buah (semuanya SD Negeri), MI sebanyak 7 buah. SMP sebanyak 2 buah, yaitu SMP Negeri 1 Trangkil yang kita cintai biasa disebut warga SMP Ketanen dan SMP Negeri 2 Trangkil.
Sedangkan untuk MTs sebanyak 7 buah, yaitu, MTs Silahul Ulum Asempapan, MTs Raudlatul Ulum Guyangan, MTs Shirotul Ulum Kertomulyo, MTs Matholi’ul Huda Pasucen, MTs Misbahul Ulum Pasucen, MTs Khoiriyatul Ulum Tegalharjo, MTs Maslahul Ulum Trangkil, MTs Luthful Ulum yang ada di Wonokerto.
Untuk MA sebanyak 5 buah, yaitu, MA Khoiriyatul Ulum Tegalharjo, MA Raudlatul Ulum Guyangan, MA Silahul Ulum Asempapan, MA Matholi’ul Huda Pasucen dan MA Misbahul Ulum Pasucen.
Ada juga lho Pendidikan non formal Selain lembaga pendidikan formal juga terdapat berbagai lembaga non formal seperti TK (sebanyak 13 buah), RA (sebanyak 9 buah), Ponpes dan Taman Pendidikan Quran.
Industri
Di kecamatan Trangkil terdapat sebuah pabrik gula yaitu PG. Trangkil. PG Trangkil berdiri pada 2 Desember 1835 di Desa Suwaduk Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati, sekitar 75 km dari Ibu kota Provinsi Jawa Tengah dan 11 km dari Ibu kota Kabupaten Pati dan dimiliki oleh H. Muller.
Pada periode tahun 1838-1841 lokasi PG Trangkil pindah ke Desa Trangkil dan dimiliki oleh PAO Waveren Pancras Clifford. Antara tahun 1841 s.d 1917 kepemilikan PG Trangkil berpindah beberapa kali mulai dari P Andreas s.d Ny Ade Donariere EMSDA E. Janies van Herment.
Pada tahun 1917-1945 PG Trangkil berubah bentuk menjadi Perseroan NV “Cultuur Maatschappij Trangkil” dan dikelola oleh NV Handel-Landbouw Maatschappij “Tiedeman van Kerchem” yang pada akhirnya seluruh saham dikuasai oleh De Indiche Pensioenfonds van de Javasche Bank.
Antara tahun 1946-1949 PG Trangkil dikelola oleh Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara. Pada periode tahun 1950-1957 PG Trangkil diserahkan kembali pengelolaannya kepada TVK. Pada tahun 1958-1962 PG Trangkil dinasionalisir pengelolaannya berada di bawah Badan Pimpinan Umum –Perusahaan Perkebunan Gula (BPU-PPN Gula).
Pada tahun 1962-1968 PT PG Kebon Agung membeli seluruh saham NV “Cultuur Maatschappij Trangkil”. Antara tahun 1968-1993 Dengan surat Penetapan Direksi Bank Negara Indonesia Kepemilikan PT PG Kebon Agung sebagai pemegang saham tunggal ditunjuk Yayasan Dana Pensiun dan Tunjangan Hari Tua Bank Indonesia, pengelola PG Trangkil dialihkan dari BPUPPN Gula ke PT Tri Guna Bina selaku direksi PT PG Kebon Agung.
Pada tahun 1993 sampai sekarang saham dialihkan kepada Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKK-BI) dan pengelola serta Direksinya adalah Badan Hukum PT Kebon Agung. Hingga tahun 2010 PG Trangkil melakukan Program Pengembangan PT Kebon Agung dengan sasaran kapasitas giling 4.971 tth, dengan produksi gula 39.716 ton dan tetes 36.587 ton.
Penulis:
Tim Ekskul Mading Kreatif Spensatra