Melalui Fabel, Karakter Anak Menjadi Lebih Baik
Karya Bapak Rujito, S.Pd., guru Bahasa Indonesia SMPN 1 TRANGKIL
Fabel merupakan salah satu jenis karya sastra di antara banyaknya ragam kesusastraan Indonesia. Fabel merupakan salah satu jenis cerita fiksi yang menceritakan binatang atau hewan sebagai tokoh utama. Tokoh tersebut diilustrasikan sebagai tokoh yang piawai berbicara dan bersikap selayaknya manusia. Lebih lanjut, fabel dipahami sebagai catatan kehidupan binatang yang secara fiksi menceritakan tentang berbagai relasi dalam hubungan sosial. Bahkan, fabel seringkali digunakan sebagai teladan tentang kehidupan manusia (Sarumpaet 2010:21) . Dalam Kamus Bahasa Indonesia karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain ( Poerwodarminto ).
Secara terminologi para ahli mendefinisikan karakter dengan redaksi yang berbeda-beda. Endang Sumantri menyatakan karakter ialah suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang sehingga membuat menarik dan atraktif, atau memiliki kepribadian eksentrik
Pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh personal sekolah, bahkan yang dilakukan bersama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membuat anak menjadi lebih baik
Teks fabel juga terdapat kekhasan yang tidak terdapat pada karya sastra lain. Selain penokohannya menggunakan tokoh binatang, bahasa yang digunakan biasanya bersifat sederhana dan mudah dipaham. Melalui gaya bercerita yang ringan, teks fabel dapat memuat pesan-pesan ataupun kritik sosial tanpa terkesan menggurui. Bahkan, cara penyampaian fabel juga banyak mengandung unsur jenaka. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika fabel digemari oleh anak-anak.
Kedekatan fabel dengan dunia anak-anak dapat dimanfaatkan oleh semua pihak untuk menjadikan fabel sebagai salah satu sumber bacaan anak. Fabel dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengasah emosi dan imajinasi anak-anak. Melalui penokohan yang menarik, orang tua dan guru juga dapat menyisipkan nilai kebaikan dan kearifan lokal yang terdapat dalam cerita. Selain sebagai sarana edukasi, fabel juga dapat berfungsi sebagai salah satu sarana yang dapat membangun karakter positif bagi anak-anak dan bisa mengubah karakter anak menjadi lebih baik dari semula.
Tidak sekadar dongeng tentang binatang, beberapa cerita fabel juga termasuk ke dalam cerita rakyat. i. Di SMP Negeri 1 Trangkil Kabupaten Pati siswanya, gemar membaca cerita fabal.Salah satunya cerita fabel berjudul “Dongeng Kancil lomba Siput.
Contoh cerita fabel yang berjudul Kancil dan Siput, bisa dijadikan contoh pembentukan karakter anak menjadi lebih baik. Karena di dalam cerita fabel tersebut Siput memiliki sifat rendah hati dan kerja sama yang membawa kemenangan, sehingga dapat menjadi contoh dalam pembentukan suatu karakter anak menjadi lebih baik, tentang pentingnya sifat rendah hati dan gotong royong.
Fabel terdapat manfaat yang dapat dipetik oleh pendongeng ( orang tua ) beserta para pendengar ( dalam hal ini adalah anak ). Manfaat tersebut adalah terjalinnya interaksi komunikasi harmonis antar orang tua dengan anaknya. Sehingga dapat menciptakan relasi yang akrab, terbuka dan tanpa sekat.Suasana itu terpelihara sampai sang buah hati menginjak dewasa, tentunya komunikasi yang harmonis antara orang tua dan anak, akan menjadi modal penting dalam pembentukkan karakter. Karena kebanyakan ketika mereka beranjak dewasa atau remaja, tidak mengingat ajaran-ajaran karakter, diakibatkan tidak adanya ruang komunikasi antara dirinya dengan orang tua.Jadi titik penting dalam pembentukkan karakter menjadi lebih baik , tak lain adalah memalui fabel.